New Update Contact Us Buy Now!

Sawer blog ini

I'm Perfect | eps.4 (Tamat)

ending yang sangat membagongkan
Anwar Nurlita

 


“Mi, Putri pergi dulu ya” 

“mau kemana kamu”

biasa mam, mau ke toko buku dulu bentar, nanti kalau udah selesai Putri mau langsung ke kafe” 

ucap Putri kepada maminya, 

“yasudah kalau gitu, hati hati ya nak” 

Meskipun kini Putri sudah peduli dengan penampilannya namun ia juga tetap merawat otaknya dengan cara belajar, bagi Putri semuanya harus seimbang, meskipun ia cantik ia juga harus pintar karena tidak selamanya ia bisa mengandalkan wajahnya. 

Lagi dan lagi Putri belajar di sebuah kafe yang tak jauh dari rumahnya, ia nampak fokus membaca sebuah buku yang baru di beli nya, ia sendirian, lagi dan lagi ia melihat pemandangan yang menyejukan, yaitu orang orang yang berpasang pasangan sedang menongkrong di kafe tersebut, mereka bermesraan sementara Putri sendirian, lagi dan lagi Putri pura pura tidak melihat akan hal itu.

“emang ga capek ya sendirian neng” tanya seorang barista kepada Putri karena ia sering melihat bahwa Putri pergi ke kafe sendirian, 

“daripada pacaran terus ga jelas” ucap Putri dengan ketus kepada barista tersebut, akhirnya Barista pun pergi dan ia tidak ingin menganggu Putri, 

“kalau ga laku ya bilang aja kali, jangan bawa bawa ga jelas” ucap seorang laki-laki yang ternyata sedari tadi menguping pembicaraan Putri kepada barista tersebut

“hei kalo ga tau, jangan ikut campur ya aku juga ga ngomong sama kamu” ucap Putri dengan nada judes kepada laki laki tersebut, 

“emang cewek cewek cantik kebanyakan sok oke ya” ucap laki-laki tersebut sembari senyum tipis, ia merasa menang berdebat dengan Putri

“pertama, aku tidak sok oke, kedua aku juga tidak merasa cantik, jadi yah tidak ada hal yang perlu ku bela lagi kan” ucap Putri kepada laki laki tersebut, 

kemudian laki laki tersebut hanya dia tanpa bicara sepatah kata pun, kali ini yang sesungguhnya menang adalah Putri karena ia berhasil membuat laki laki tersebut teridam. 

Putri kembali kerumahnya, tidak banyak yang ia lakukan, ia hanya merebahkan badannya di sofa sembari melihat lihat seisi rumah yang ternyata sepi, karena tertanya seperti biasanya mami Putri sedang pergi hangout, karena merasa bosan Putri pun akhirnya memilih untuk membaca sebuah majalah tentang masakan yang ada di meja. Mami Putri memang hobi membaca majalah, meskipun mami Putri adalah ibu sosialita ia tidak lepas tanggung jawab sebagai seorang ibu yang baik, mami Putri pun juga pandai memasak dan ia juga memiliki ilmu parenting yang bagus, itulah sebabnya kenapa Putri tumbuh menjadi anak yang begitu baik. 

Ketika membaca buku tersebut, Putri pun mempunyai ide, ia berpikir bahwa ia ingin belajar masak, sepertinya menyenangkan, pikirnya di dalam hatinya. Ia ingin agar mami nya mengajarinya untuk masak tapi sayangnya saat ini mami nya sedang tidak berada di rumah, akhirnya Putri pun mau tidak mau ia harus menunggu mami nya kembali dulu. Putri membayangkan jika ia menjadi wanita yang sempurna  dan serba bisa, apakah nanti akan ada laki-laki yang menginginkannya dengan tulus atau hanya memanfaatkan dirinya saja karena kelebihan yang ia miliki, sunggu Putri ingin di cintai dengan tulus bukan malah karena ada sesuatu di diri Putri. 

“mamiiii" ucap Putri ketika melihat maminya sudah pulang, 

“iya ada apa, tumben teriak seperti itu” 

“Putri mau belajar masak boleh?” tanya Putri kepada maminya, mami Putri sendiri merasa kebingungan apa yang terjadi kepada anknya dan kenapa anaknya tiba tiba ingin belajar masak, 

“kenapa kamu mau belajar masak?  Tumben?” tanya mami Putri kepada Putri, Putri pun menjelaskan bahwa sehabis ia membaca majalah yang ada di meja dan ia melihat tentang seputar kuliner, ia tiba tiba merasa tertarik untuk belajar masak, terlebih lagi mami nya juga pintar masak, akhirnya mendengar penjelasan anaknya, mami Putri pun mengajarin Putri masak. Kini mereka sudah berada di dapur dan sibuk dengan kegiatan memasak nya.

Hari demi hari terus berlalu, kini Putri sudah kian serba bisa, selain belajar masak, ia juga belajar membuat kue, ia juga akhir akhir ini belajar bagaimana tutorial make up. Melihat Putri yang senang belajar akan hal hal baru membuat kedua orang tua Putri semakin bangga kepada anak mereka. Meski pun kini Putri sudah menjadi lebih cantik, ia tetap rendah diri dan ia masih merasa bahwa ia tidak ada apa apa ya di bandingkan yang lain, meskipun begitu, beberapa orang wanita yang ada di sekolah nya tidak menyukai dirinya, namun ia tidak pernah ambil pusing dengan hal itu, Putri juga selalu fokus dengan belajar karena ia sudah tidak lama lagi akan lulus SMA hal itu membuat ia harus giat belajar agar mendapatkan nilai yang bagus karena dengan begitu ia akan mudah di terima untuk kuliah di manapun yang ia mau. Meski pun pada dasarnya Putri adalah anak yang cerdas, tetap saja ia merasa takut untuk menghadapi ujian sekolah, karena ia masih merasa bahwa ia belum memiliki ilmu yang cukup. 

Dua tahun telah berlalu, kini Putri sudah menjadi mahasiswi di negara tetangga, di mana lagi kalau bukan Malaysia, pada akhirnya Putri memutuskan untuk kuliah di Malaysia karena ia merasa bahwa di Indonesia ia belum menemukan kampus yang cocok untuk dirinya, meskipun berat, kedua orang tua Putri tetap mendukung keinginan anaknya itu karena mereka ingin melihat anak mereka bahagia dalam pilihan mereka sendiri meskipun mereka merasa berat. Putri kini kuliah dengan jurusan filsafat, jurusan yang tidak semua orang minat dalam hal itu, sedangkan Putri memilih jurusan itu karena ia menganggap bahwa filsafat adalah akar dari semua mata pelajaran, awalnya orang tua Putri sempat melarang anaknya untuk kuliah di jurusan tersebut, mereka lebih menyuruh Putri untuk kuliah jurusan bisnis, dokter, atau yang lainnya namun anaknya itu menolakya akhirnya kedua orang tua Putri pun merasa pasrah dan membiarkan anak mereka hidup berdasarkan pilihannya. 

“Put, kamu kapan pulang ke Indonesia, kan sebentar lagi kamu udah libur semester” tanya mami Putri kepada Putri,

“belum tau mam, Putri masih ada tugas praktek semacam penelitian gitu” ucap Putri kepada maminya, 

“yasudah kalau gitu, kapanpun mau pulang, kabarin mami sama papi ya” ucap mami Putri, 

“iyaa mi, eeh papi mana?” tanya Putri kepada maminya, akhirnya papi Putri yang berada di samping mami nya itu Pun langsung menjawab, 

“kenapa nyari papi, pasti uangnya udah mau habis yaa, nanti papi tf ya” ucap papi Putri kepada Putri, 

“bukan pa, ada yang nitip salam” ucap Putri menyanggah dugaan dari papinya, 

“siapa” tanya papi Putri dengan nada bingung, 

“prof Salim, dia bilang dia kenal sama papi, kayaknya dia ngefans sama papi” Putri pun meledek papinya, 

“oowh, titip salam balik ya, bilang ke dia jaga anak papi, kalau dia ngajar kamu, minta nilai tinggi saja sama dia ahahah” ucap papi Putri di balik telepon

Sedangkan Putri sendiri masih kebingungan darimana papinya itu mengenali seorang dosen nya padahal Putri kuliah di luar negeri. Papi Putri pun menjelaskan bahwa Salim adalah teman akrab nya sewaktu kuliah dulu, Salim juga berasal dari Indonesia hanya saja dia melanjutkan kuliah di Malaysia, dan ia memutuskan untuk menjadi warga negara Malaysia, barangkali karena ia sudah terlanjur nyaman berada di Malaysia, jelas papi Putri panjangan lebar, akhirnya Putri pun memahami hal tersebut, setelah selesai berbincang, Putri pun mematikan telepon dan kembali menjalani kegiatannya.

Meskipun sudah berada di Malaysia, Putri masih memiliki kebiasaan yang sama, yaitu ia suka menghabiskan waktunya untuk sekedar belajar di sebuah kafe, Putri hanya akan pergi ke kafe untuk minum minum cantik ketika ia ingin belajar, namun ketika ia tidak belajar ia lebih senang menghabiskan waktunya di dalam apartementnya. Meski pun kini Putri memiliki penampilan yang modis hal itu tidak membuat dirinya ingin mempublish semuanya di media sosial, padahal jika Putri ingin aktif di media sosial tentu saja ia memiliki penggemar yang banyak namun Putri masih belum mau aktif di sosial media karena Putri merasa bahwa tidak semua orang perlu tahu tentang dirinya, hanya orang orang tertentu atau orang terdekat saja yang perlu tahu akan dirinya, Putri tidak terlalu memperdulikan anggap publik kepada dirinya seperti apa. Sementara di sebarang sana nampak ada beberapa pemuda yang sedang sibuk sibuknya berfoto menggunakan kamera kamera mahal yang mereka miliki, selain itu tentu saja mereka menggunakan pakaian yang serba branded, melihat hal itu Putri hanya menggelengkan kepalanya kemudian ia langsung melanjutkan tujuannya untuk pergi ke kafe. 

Saat sedang asik belajar, tiba tiba seorang pemuda menghampiri Putri dan dengan sopan pemuda itu bertanya kepada Putri, apakah ia boleh duduk di samping Putri, Putri pun mengijinkannya karena memang Putri tidak ada hak untuk melarang orang tersebut duduk di samping Putri, akhirnya mereka berdua pun nampak sedang berbasa basi, lebih tepatnya laki laki tersebut yang berbasa basi dengan Putri, dan setelah sedikit berbincang ternyata laki laki tersebut juga merupakan orang Indonesia yang sedang liburan di Malaysia, sedangkan Putri sendiri menjelaskan bahwa ia sedang kuliah di Malaysia, 

“kamu fotografer?” tanya Putri kepada laki-laki tersebut

“sepertinya seperti itu, eeh engga kok kebetulan hanya hobi foto saja” ucap laki laki tersebut sembari ia merasa heran, laki-laki tersebut adalah orang yang terkenal di Indonesia sebagai fotografer apalagi di kalangan wanita wanita model tentu saja mereka mengenali laki laki tersebut, sedangkan Putri malah tidak tahu sama sekali, 

“oh iyaa? Tapi kameranya bagus” ucap Putri kepada laki laki tersebut, kemudian laki laki tersebut mengucapkan terima kasih, 

“kalau kamu? Kamu selebriti atau...?” tanya laki-laki tersebut kepada Putri, 

“engga, aku orang biasa kok, bahkan ga main sosmed” ucap Putri kepada laki laki tersebut, 

“kenapaaa?” laki laki tersebut penasaran, padahal tampilan Putri sangat modis dan tubuhnya juga sangat bagus namun Putri tidak bermain sosmed, 

“aku tidak butuh sih eksistensi yang Cuma sementara, cukup teman teman ku aja yang kenal sama aku” ucap Putri kepada laki laki tersebut, 

“tapi sosial media itu perlu loh, dengan sosial media kita bisa ngebranding diri kita, bahkan kita bisa mendapatkan uang dari sana” ucap laki-laki tersebut kepada Putri, 

“eemm engga tau ya, barangkali sudut pandang kita berbeda” ucap Putri. Pada dasarnya Putri dengan laki-laki tersebut memang memiliki pandangan yang bertolak belakang tentang dunia, Putri adalah orang yang sangat tertutup sedangkan laki-laki tersebut sangat mementingkan eksistensi dari publik. 

“Oh iya, btw aku boleh minta wa kamu?” tanya laki-laki tersebut kepada Putri, 

"boleh boleh saja, tapi sebelumnya perkenalkan nama aku Putri" ucap Putri kepada laki-laki tersebut, mereka berdua bahkan belum berkenalan karena terlalu asyik mengobrol, 

“aku Edward” ucap laki-laki tersebut yang juga baru menyadari bahwa sedari tadi mereka memang belum berkenalan. Kali ini ada yang aneh dengan Putri, entah kenapa ia bisa mau berkenalan dengan Edward padahal Putri terkenal tidak mau berkenalan dengan sembarangan orang. Kali ini Putri berpikir bahwa tidak ada salahnya untuk mencari teman baru hanya sekadar untuk bertukar wawasan. Sedangkan Edward sendiri ia berniat utuk mengajak Putri untuk hunting foto bersama karena ia melihat Putri yang memang cantik seperti model. 

Ke esokan harinya, Edward pun menghubungi Putri, ia berniat untuk mengajak Putri berfoto foto, Putri pun mengatakan bahwa ia tidak bisa karena sekarang ia sedang di kampus untuk kuliah, ia baru bisa kalau di sore hari, Edward pun setuju, mereka akan bertemu sore nanti karena Edward memang sangat ingin mengajak Putri untuk berfoto foto, ia merasa bahwa memang ada sesuatu yang unik dari Putri. Sementara Putri, ia masih fokus dengan kuliahnya, dan seperti biasanya banyak sekali laki-laki yang mengejar Putri tapi Putri bertingkah bodoh amat karena ia memang sedang tak ingin dekat dengan siapapun. Sore harinya Putri yang sudah janjian dengan Edward pun akhirnya mereka bertemu di kafe kemarin. 

Edward nampak terpesona melihat penampilan Putri yang elegan, padahal Putri sendiri tidak ganti pakaian sama sekali dan itu adalah pakaian yang ia kenakan sewaktu ia ke kampus tadi. 

“sorry ya, baru balik dari kampus aku” ucap Putri kepada Edward, 

“balik kampus? Kamu ga pulang ke rumah untuk ganti baju?” tanya Edward tak percaya, 

“engga, kenapa harus kembali?” tanya Putri kepada Edward. Edward pun kagum karena penampilan Putri di kampus pun begitu elegan, elegan untuk Edward tapi biasa saja untuk Putri. 

Mereka pun akhirnya melakukan sesi fotof foto, awalny Edward merasa kesulitan untuk memotret Putri karena memang Putri yang sangat kaku, tapi Edward tidak berani protes kepada Putri karena memang ia yang mengajak Putri untuk foto bersama, namun Putri yang sadar diri karena  ia memang tak pandai dalam bergaya pun meminta maaf kepada Edward karena dirinya tidak berbakat menjadi model, Edward pun memakluminya dan mengatakan semuanya tidak ada masalah. 

Dua bulan berlalu, kini Edward dan Putri pun semakin dekat, padahal kini Edward sudah berada di Indonesia sedangkan Putri di Malaysia, Edward mulai mendekati Putri dengan banyak sekali obrolan dan Putri pun entah mengapa ia merasa jika ia chatan dengan Edward ada hal yang ia rasakan berbeda dari yang sebelumnya, Putri sedang merasakan jatuh cinta sepertinya, tapi ia lebih memilih untuk menepis perasaannya itu karena bagi Putri lulus kuliah lebih penting daripada membahas tentang percintaan yang menurutnya tidak jelas. Namun berbeda dengan Edward, Edward memang menyukai Putri dan ia ingin mengungkapkan perasaanya kepada Putri tapi ia masih menuggu waktu yang pas sembari mencari tahu siapa Putri sebenarnya, ia yakin jika Putri bukan orang sembarangan sebab penampilan Putri yang selalu berkelas dan elagan meskipun Putri mengaku kepada Edward bahwa ia bisa kuliah di Malaysia karena beasiswa dan ia juga ngekost di kosan yang terbilang kumuh di Malaysia, pakaian yang di kenakan oleh Putri memang tampak sederhana tapi elegan dan pakaian seperti itu tentu saja pakaian mahal dan Putri juga pandai dalam memadu padankan pakaiannya, hal itu tidak di miliki oleh semua orang bahkan sekelas artis pun masih banyak yang belum tahu seutuhnya tata cara berbusana yang benar, Edward pun merasa heran dan curiga tapi ia tidak ingin memberitahu kepada Putri tentang kecurigaannya itu. 

Putri kini kembali ke Indonesia, karena ia sudah selesai dengan urusan perkuliahannya itu dan ia juga sedang libur panjang. Tentu saja kedua orang tuanya menyambut kepulangan Putri dengan sangat senang, nampak mereka sangat merindukan anak mereka sementara Putri juga merasa rindu kepada kedua orang tuanya. Sesampainya di rumah, Putri pun menceritakan kepada kedua orang tuanya bahwa ia sedang dekat dengan seorang laki laki yang merupakan seorang fotografer hanya saja Putri tidak ingin menunjukan apa yang ia miliki, ia juga berpura pura miskin dan ia juga mengatakan bahwa ia kuliah di Malaysia karena beasiswa, kedua orang tua Putri yang mendengar pernyataan anaknya itu merasa kaget tapi mereka juga mendukung Putri untuk berpura pura menjadi orang biasa karena mereka tidak ingin jika orang mencintai anak mereka hanya karena harta yang di miliki oleh anaknya. Akhirnya Putri dan kedua orang tuanya setuju untuk menutupi semuanya. 

Sementara Edward yang mengetahui bahwa Putri sedang berada di Indonesia, ia pun mengajak Putri untuk bertemu hanya sekedar nongkrong atau lagi dan lagi hunting foto, Putri pun menyetujui tapi ia memberitahu kepada Edward bahwa ia tidak bisa jika harus bertemu Edward di rumahnya, karena kedua orang tua Putri belum mengijinkan Putri untuk pacaran. Edward pun tidak mempermaslahkan jika mereka harus bertemu di luar, Putri pun akhirya menyetujui ajakan Edward. 

Putri dan  Edward pun bertemu di sebuah tempat yang memang sudah mereka diskusikan di hari sebelumnya, kini Edward berencana untuk menyatakan perasaannya kepada Putri karena mumpung mereka berdua sedang bersama, 

“Put, aku boleh jujur ga ke kamu?” tanya Edward kepada Putri, 

“jujur apaa?” tanya Putri kebingungan kepada Edward, akhirnya setelah menenangkan dirinya Edward pun mulai menyatakan perasaannya, 

“sebenarnya, aku udah lama suka sama kamu, tapi aku selalu menunggu momen yang pas untuk mengungkapkannya, dan sekarang aku merasa kalau waktunya sudah tepat, Put, kamu mau ga jadi pacar aku?” tanya Edward kepada Putri, sontak Putri pun merasa kaget dan bingung harus menjawab apa, akhirnya setelah berpikir cukup panjang, Putri pun akhirnya menerima Edward karena memang Putri juga mencintai Edward, akhirnya merekapun resmi berpacaran. 

Semenjak berpacaran dengan Edward kini Putri pun mulai aktif di sosial media berkat Edward yang selalu menyuruh Putri untuk bermain sosmed, foto foto Putri mulai ia unggah di medsos sehingga membuat banyak orang yang tertarik dengan paras yang di miliki Putri tapi Putri masih merasa biasa saja dan pada dasarnya Putri bermain medsos juga karena Edward, Edward selalu memaksa Putri untuk menjadi ini itu namun karena Putri merasa mencintai Edward maka Putri pun mulai mengikuti semua anjuran dari Edward. Kedua orang tua Putri yang mengetahui hubungan anaknya itu hanya bisa mensupport anaknya sembari mereka mencari tahu siapa sebenarnya Edward, karena meskipun bagaimana juga tentu saja kedua orang tua Putri harus mengetahui bibit bebet bobot pasangan anaknya itu, bukan karena ingin mencari sepadan hanya saja mereka ingin jika anak mereka tidak salah dalam memilih pasangan. 

Satu tahun berlalu, Edward dan Putri pun mulai mengalami masa masa renggang dalam hubungan mereka, mereka LDR tapi mereka juga sering bertengkar karena hal hal kecil seperti Edward yang tidak menyukai jika Putri sering pergi ke kafe, karena ia tidak ingin jika Putri di goda oleh laki laki lain, sementara Putri yang benar benar mencintai Edward ia pun menuruti kemauan Edward, tapi Edward pun merasa tidak percaya dengan Putri dan ia menganggap bahwa Putri sering berbohong kepada dirinya, hal itu lagi dan lagi membuat mereka bertengkar. Entah kenapa kini sifat Toxic dari Edward mulai keluar, Edward kini menjadi sosok yang sangat egois, padahal ia dan Putri juga sedang LDR dan Edward pun sering pergi bersama wanita dengan alasan rekan kerja dan sebagainya namun Putri juga tidak pernah melarang Edward dan Putri juga memahami profesi Edward yang merupakan seorang fotografer, namun Edward sendiri tidak pernah mau memahami Putri yang merupakan mahasiswi yang di penuhi dengan tugas yang sangat banyak hingga terkadang Putri juga merasa bosan ketika ia dirumah. 

Pertengkaran demi pertengkaran mulai terjadi, Edward menjadi kian kasar terhadap putri, Putri pun sebenarnya sudah merasa sangat tidak nyaman terhadap Edward, apalagi Edward pernah menhina Putri dengan kalimat, 

“kalau mau putus bilang saja, an*ing, aku juga tidak butuh wanita fake kayak kamu, udah miskin, udah banyak gaya, udah sok sok paling pinter padahal gabisa  apa apa, foto aja kaku kalau engga di kasih tahu ga bakal bisa” ucap Edward sewaktu mereka bertengkar, mendengar hal itu keluar dari Edward sendiri membuat Putri merasa sangat sedih karena ternyata selama ini Edward memandang renda akan Putri, 

“aku juga ga pernah mau jadi miskin, ini kan pilihan, aku juga ga pinter tapi kok aku bisa kuliah di malaysia?” tanya Putri kepada Edward, Putri yang tidak sanggup lagi dengan sifat Toxic yang di miliki Edward ia pun langsung mengadu kepada orang tuanya, dan mami papi Putri hanya berkata bahwa mereka tidak mau ikut campur dalam urusan percintaan anaknya tapi ketika mereka melihat bahwa anak yang selama ini mereka rawat dan mereka besarkan dengan cinta sudah di hina habis habisan oleh laki laki yang baru saja kenal dengan anak mereka, tentu saja hal itu membuat kedua orang tua Putri merasa marah. 

Mereka akhirnya menyuruh Putri untuk mengakhiri saja hubungannya dengan Edward, orang tua Putri berkata bahwa masih banyak laki laki yang bisa menerima Putri apa adanya. 

Akhirnya setelah mendengarkan saran dari orang tuanya, Putri pun akhirnya memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan  Edward, karena Putri sendiri sudah merasa tidak sanggup mendengar kalimat kasar yang keluar dari mulut Edward ketika ia sedang murka, awalnya Edward tidak terima jika ia di putusi oleh wanita seperti Putri namun mau tidak mau hubungan mereka sudah berakhir dan kini Putri kembali hidup bebas, awalnya Putri merasa sangat sedih dan galau karena bagaimana pun Edward adalah laki laki yang pernah mengisi hatinya sekaligus merupakan cinta pertamanya, namun Putri juga merupakan wanita yang cerdas sehingga ia masih bisa berpikir secara rasional dan tidak terus terusan bersedih hanya karena patah hati. 

Sementara papi Putri sendiri sudah mendapatkan informasi tentang Edward, Edward merupakan anak salah satu pengusaha kelas bawah yang masih biasa saja, selain itu papi Putri juga mendapatkan kabar bahwa selain berhubungan dengan anaknya Edward juga di gosipkan sedang dekat atau bahkan mungkin sudah menjalin hubungan dengan seorang model yang tidak di ketahui namanya itu, awalnya papi Putri ingin menggali informasi lebih lanjut tentang Edward namun karena Edward dan Putri sudah tidak menjalain hubungan lagi jadi menurut papi Putri sudah tidak penting lagi untuknya mencari informasi lebih lanjut, kini papi Putri lebih memilih untuk memperhatikan Putri saja. 

Awalnya kedua orang tua Putri merasa takut jika anaknya itu terus terusan galau karena patah hati atau mungkin anak mereka kehilangan semangat untuk belajar, tapi ternyata dugaan kedua orang tua Putri tidak sepenuhnya benar, bahkan sepepas Putri putus dengan Edward Putri malah menjadi wanita yang lebih semangat belajar bahkan Putri berencana akan melanjutkan untuk S2 karena bagi Putri pendidikan sangatlah penting bahkan Putri menjadikan pendidikan menjadi nomor satu baginya. Selain itu untuk membalaskan dendam kepada Edward yang sudah menghinanya bahwa dirinya tidak bisa apa apa, Putri pun perlahan lahan mulai belajar tentang dunia modeling dan juga semua hal yang ingin ia ketahui dan satu persatu bakatnya ia unggah di media sosialnya, seperti contohnya Putri sering menggunggah videonya saat memasak dan membagikan resep masakan ke media sosial, Putri juga sering memposting tutorial make up hingga cara menjadi wanita yang berkelas. 

Melihat Putri yang semakin memiliki progres yang luar biasa di media sosial, hal itu lantas membuat Edward merasa iri dan sekaligus ia merasa menyesal karena  telah mengakhiri hubungannya dengan putri, jika dari awal ia mengetahui bahwa Putri adalah sosok wanita yang cerdas dan sempurna, Edward tidak mungkin memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan Putri, ia tidak menyangka jika Putri sebenarnya memiliki banyak sekali bakat yang selama ini ia tutupi dari Edward, namun meskipun sekarang Edward menyesal atas keputusannya waktu itu dengan mengakhiri hubungannya dengan Putri, Edward pun tidak bisa melakukan apa apa lagi, ia hanya bisa menyesal. Namun kini Edward juga berusaha untuk menghubungi Putri kembali tapi sepertinya luka yang di berikan Edward terhadap Putri sangatlah besar sehingga Putri lebih memilih untuk mengabaikan Edward, apalagi Putri mendapatkan kabar dari orangtua nya bahwa sebenarnya Edward sudah memiliki kekasih yang sengaja tidak ia publish. 

Hari kian berlalu, kini Putri sudah selesai dengan urusah perkuliahannya, dan kembali ke Indonesia, semenjak Putri kembali ke Indonesia banyak sekali tawaran terhadap dirinya, mulai menjadi seorang model hingga pemeran Film namun Putri lebih memilih untuk menolak semuanya karena memang pada dasarnya Putri tidak ingin menjadi terkenal apalagi setelah ini ia akan fokus untuk S2 Nya, tentu saja keberhasilan Putri membuat kedua orang tuanya merasa bangga tapi mereka juga merasa was was karena kini anak mereka selalu di pantau media, mereka takut jika anak mereka mendapatkan gosip gosip miring dari media. Akhirnya karena Putri merasa risih dengan popularitasnya yang ada di Indonesiam akhirnya Putri memilih untuk melanjutkan kuliahnya kembali ke Amerika, kali ini lebih jauh dari sebelumnya, kedua orang tuanya awalnya merasa tidak rela tapi sama seperti sebelum sebelumnya mereka sudah terbiasa di tinggalkan oleh anak mereka, namun mereka selalu mensupport apapun yang menjadi pilihan anak mereka. 

Sementara di sisi lain , Edward sudah mengetahui siapa sebenarnya Putri, Putri merupakan anak dari salah satu pengusaha ternama hal ini pun membuat Edward merasa sangat bersalah karena pada awalnya ia sudah menghina Putri dan mengatakan bahwa Putri adalah anak orang miskin, Edward kini merasa sangat menyesal sudah memadang Putri sebelah mata, ia menyadari bahwa sebenarnya tidak semua orang kaya itu mengklaim diri mereka bahwa mereka orang kaya, malah sebaliknya mereka pasti selalu menutupi apa yang mereka miliki. Selain itu Edward juga merasa malu kepada dirinya sendiri yang sebenarnya tidak ada apa apanya di bandingkan dengan Putri tapi ia malah bergaya seolah olah ia anak konglomerat, akhirnya Edward pun tersadar dan ia juga sudah tidak ingin mengejar Putri lagi karena ia merasa malu terhadap tingkahnya sendiri. 

Sementara Putri sama seperti sebelumnya ia selalu berofokus dengan pendidikannya, meskipun di Amerika ia juga memiliki daya tarik yang luar biasa yang mana banyak sekali laki laki di Amerika yang jatuh hati dengan Putri namun Putri lebih memilih untuk sendiri dulu karena Putri juga sudah merasa trauma atas apa yang terjadi pada kisah cintanya di masalalu. 

Apalagi, Putri hanya memiliki waktu yang singkat di Amerika, hanya dua tahun berbeda ketika ia berada di Malaysia yang mana ia stay disana selama 4 tahun namun Putri tetap menikmati semuanya dan sama  seperti sebelumnya Putri juga semangat belajar meskipun ia tehambat karena banyak budaya  yang berbeda dari Amerika dan Malaysia. Putri adalah anak yang cerdas tentu saja ia sanggup melewati semuanya dengan baik. 

Putri menyelesaikan S2 nya tepat waktu dengan nilai yang sangat memuaskan, orang tua nya lagi dan lagi merasa bangga atas prestasi yang di raih oleh anaknya itu. selain itu Putri juga kini berencana untuk kembali ke Indonesia, kali ini Putri akan stay di Indonesia dan tidak akan kemana mana lagi, putri ingin mengikuti jejak Papi nya untuk menjadi pengusaha, Putri mulai merencanakan semuanya dengan sangat matang tentu saja dengan modal dari papinya mengingat Putri adalah anak satu satunya, jadi tentu saja apa yang ia inginkan pasti akan ia dapatkan karena selain anak tunggal kondisi finansial keluarganya juga sangat mendukung. 

Karena merasa bosan berada di Indonesia, Putri memutuskan untuk liburan sejenak di Bali, karena ia ingin merasakan ketenangan dari bisingnya kota, Putri pun pergi liburan di Bali dan tentu saja Putri merasa tenang disana, namun siapa sangka ketika Putri berada di Bali ia bertemu dengan seorang laki-laki yang merupakan seorang pengacara terkenal di Indonesia, tentu saja Putri juga kenal dengan laki-laki tersebut dan laki-laki tersebut juga sangat kenala siapa putri, akhirnya mereka pun berbincang sejenak lalu bertukar nomor wa untuk chatingan. 

Ternyata orang berkualitas akan di miliki orang yang berkualitas juga, siapa sangka Putri kembali jatuh cinta dengan laki-laki ini yang bernama Jack, entah kenapa setiap obrolan yang mereka bahas selalu membuat Putri merasa senang karena memang mereka selalu membahas tentang hal hal yang berkelas, seperti tentang perkembangan prekonomian yang ada di indonesia hingga tentang hal hal politik juga mereka bahas dan tak jarang mereka juga bertukar cerita, Jack bercerita kehidupannya di Indonesia sedangkan Putri menceritakan tentang Malaysia dan Amerika mengingat Putri pernah tinggal di sana. 

Meskipun mereka sering membahas hal hal yang serius tapi Putri dan Jack ternyata memiki perasaan satu sama lain, awalnya Putri merasa ragu jika ia harus menjalani hubungan kembali dengan Jack karena sebelumnya juga ia merasakan hal yang sama seperti sebelumnya, namun ternyata Jack adalah sosok yang berbeda dengan Edward, demi membuktikan bahwa ia sungguh-sunggu mencintai Putri akhirnya Jack pun menghadap kedua orang tua Putri dan mengatakan bahwa ia sanagt serius kepada Putri, melihat keseriusan Jack dan kedua orang tua Putri juga tidak menemukan history yang buruk tentang Jack akhirnya kedua orang tua Putri pun merestui hubungan mereka. Akhirnya karena sudah di restui, Jack akhirnya berpacaran dengan Putri hingga waktu yang tepat mereka pun menikah dan hidup bahagia, Jack yang beprofesi sebagai seorang pengacara dan Putri yang merupakan seorang anak pengusaha sekaligus pengusah tentu saja membuat orang orang merasa bahwa mereka memang pasangan yang cocok karena sama sama berkelas, selain itu selama menjalin rumah tangga mereka juga jarang bertengkar dan mereka selalu membahas setiap masalah dengan diskusi, hal itulah yang membuat rumah tangga mereka menjadi rumah tangga yang sangat sempurna.

TAMAT Ending yang sangat membagongkan  👲

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.