New Update Contact Us Buy Now!

Sawer blog ini

I'm Perfect | eps.3

Lanjutan cerpen I'm Perfect eps. 2
Anwar Nurlita
anwarnurlita.web.

Sesampai di rumah, Putri pun berbaring di sofa ia merasa lesu karena meskipun ia tidak menghiraukan laki laki tadi namun tetap saja perkataan mereka masih terngiang ngiang di kepala Putri, ia tetap saja sebenarnya merasa tidak suka jika di rendahkan. Mami Putri yang saat itu baru pulang dari mall pun melihat anaknya sedang melamun seperti sedang memikirkan sesuatu.

“eeh anak mami tumben lesu, kamu kenapa?” tanya mami Putri, karena ia merasa heran dengan anaknya yang tiba tiba menjadi murung, 

“Putri kesel mam, masa ya tadi di pantai Putri di hina, Putri di katain miskin sama geng gengan moge yang ga jelas” ucap Putri kepada maminya.

“di hina gimana” mami Putri masih merasa bingung, akhirnya Putri pun menjelaskan secara detail apa yang terjadi kepada mami nya, mami Putri hanya tertawa mendengar anaknya itu.

”hahahaah, sepertinya kamu memang harus mengubah penampilan kamu si nak, jaman sekarang pinter aja ga cukup tau, kita cantik juga  ga cukup kalau engga perawatan” ucap mami Putri kepada anaknya, ia berharap jika anaknya  mau merawat tubuhnya sendiri karena selama ini Putri memang hanya berfokus kepada belajar saja ia tidak begitu memperhatikan penampilannya.

“tapi kalau Putri mengubah penampilan Putri dan menjadi fashionable apakah itu engga hedon mi” tanya Putri kepada maminya karena Putri tidak ingin menjadi boros, 

“ya engga dong sayang, itu artinya kita masih peduli dengan tubuh kita”

“hmmmm”  ia mulai berpikir tapi sepertinya ia masih ragu, 

“nanti ya Mi, Putri pikirin dulu gimana” ucap Putri kepada maminya

“iya nak, kalau kamu memang mau merubah penampilan, kapanpun kasih tau mami ya, mami anterin dan mami ajarin kamu untuk shoping ke salon dll” 

ucap Mami Putri begitu antusias, ia juga sebenarnya menginginkan putrinya itu untuk selalu tampil cantik

“siap Mi” ucap Putri kemudian ia pun menuju kamarnya dan membersihkan dirinya setelah itu Putri pun mulai merebahkan tubuhnya dan tertidur dengan pulas.

Sebangun tidur Putri pun mulai berpikir, sepertinya ia sedang berpikir keras akan sesuatu. 

“mi, mi” Putri pun berteriak sewaktu pagi, sementara kedua orang tua nya sedang bersantai ria sarapan di rumah mereka

“iya nak ada apa, pagi pagi kok teriak teriak” tanya Mami Putri, karena ia merasa heran Putri bertingkah tidak seperti biasanya, 

“ada apa nak, paapi kok ga di sapa” ucap papi Putri kepada Putri,

“kayaknya, Putri emang harus merubah penampilan Putri deh mam, Putri udah berpikir” ucap Putri kepada mami nya, mendengar hal itu, mami Putri pun tersenyum, seolah olah ia merasa senang karena anaknya akhirnya mau menjadi lebih baik.

“yaudah nak kalau gitu ayokk kita pergi, ke salon, ke mall atau kemana pun” ucap Mami Putri dengan nada sangat antusias, Putri pun langsung mengikuti mamina, sementara papinya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anak dan istrinya itu. 

“mi, menurut mami kita perlu ya untuk berpenampilan menarik?” tanya Putri kepada maminya sewaktu mereka sedang dalam perjalanan, 

“kita wanita juga kadang harus selalu tampil cantik nak, bukan karena kita tidak menghargai tubuh kita, tapi ketika kita bisa merawat dan menjaga penampilan kita maka tidak ada lagi laki laki yang berani menghina kita” 

ucap Mami Putri menjelaskan kepada Putri, ia ingin jika anak nya itu berpenampilan sempurna layaknya perempuan pada umumnya, 

“tapi kalau Cuma cantik aja terus ga pinter itu tetap menarik ya mam” tanya Putri kepada maminya, awal nya putri mengira jika hanya cerdas saja sudah cukup untuk menjadi wanita, padahal sebenarnya menjadi wanita yang sempurna adalah hal yang sangat rumit meskipun pada kenyataannya di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. 

Kini berkat dukungan mami nya Putri pun sudah berubah, kini ia juga sudah merubah penampilannya dengan sangat drastis. Putri kini selain di kenal sebagai gadis yang cantik juga gadis yang cerdas, Putri seakan menjadi primadona di kampus nya karena ia sudah menjadi gadis yang sempurna. Kini semua laki-laki sedang terpesona dengan dirinya, banyak sekali dari mereka yang mencoba untuk mendekati Putri, tapi karena Putri orangnya sangat pemilih jadi tidak semua laki laki bisa untuk mendekati dirinya, ia juga sebenarnya merubah dirinya bukan karena ia ingin menarik perhatian para laki laki tapi ia ingin jika ia bisa menjadi wanita yang sempurna dan tidak di pandang sebelah mata oleh laki laki lain. Semuanya berjalan dengan sesuai yang ia harapkan namun ada satu hal yang terjadi kepada Putri, ia kini menjadi di benci oleh salah satu geng perempuan, karena mereka menganggap bahwa Putri sudah menyaingi popularitas mereka, padahal untuk menjadi Populer saja Putri tidak berminat sama sekali. 

“hei, kamu gausah sok cantik ya, di kira cantik beneran apa ya” ucap geng mereka sewaktu bertemu dengan Putri, namun dengan songongnya Putri pun membalas mereka, 

“terus yang bilang aku cantik siapa?” tanya Putri kembali kepada mereka

mereka pun terdiam sembari meninggalkan Putri, nampak dari wajah mereka bahwa mereka sebenarnya sangat kesal denga Putri, karena memang apa yang di katakan Putri tadi benar bahwa ia sendiri tidak pernah mengklaim dirinya cantik, ia bahkan bersikap biasa saja, yang sebenarnya terjadi adalah memang geng mereka yang sangat tidak menyukai Putri. Mengalami kasus tadi membuat Putri merasakan syok karena selama ini ia tidak pernah berantem atau ia tidak pernah di labrak sama siapapun, namun sekarang hal itu baru saja terjadi kepadanya. Ia bingung kenapa ada orang yang iri dengan hal yang di miliki olehnya, padahal ia sendiri tidak merasa sempurna dan Putri sendiri tidak pernah mencari masalah dengan orang yang beradai di sekitarnya. 

Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Putri bertanya tanya kepada dirinya sendiri, 

“aku harus cerita masalah ini ke mami ga ya” Putri berdiskusi dengan dirinya, ia sedang merasakan bingung antara ingin menceritakan ini atau tidak kepada maminya, “tapi kalau tidak di ceritain nanti mereka makin ngelunjak, duuh” ucap Putri kebingungan. Akhirnya sesampai di rumah ia pun memutuskan untuk menceritakan hal itu kepada maminya, menurutnya meskipun ia menutupi semua yang terjadi kepada dirinya dari maminya pada akhirnya mami nya akan mengetahui sendiri hal itu, dan lebih baik jika mami Putri mengetahui hal itu dari anaknya sendiri. 

“mam, tumben ga pergi” ucap Putri kepada maminya, 

“eeh udah pulang?, hari ini mami di rumah aja deh, soalnya kata temen mami ia mau mampir kesini, katanya si tapi ga tau jadi apa engga” jawab Mami Putri, karena memang mami Putri pasti akan pergi setiap harinya, “eeemm yaudah, mi Putri mau cerita boleh ga?” tanya Putri kepada maminya, 

“tentu saja boleh”, “tadi aku di sekolah ada yang bully mi, dia kayak ga suka gitu sama aku, terus marah marah ga jelas terus bilang aku sok cantik dll” jelas Putri kepada  maminya

mendengar hal itu mami Putri pun bisa memahami bahwa sebenarnya yang melabrak Putri mereka tentu saja geng yang sangat membutuhkan validasi bahwa mereka adalah anak yang populer, dan pasti mereka merasa bahwa Putri menyaingi mereka. Mami Putri sudah memahami hal itu karena ia dulu di sekolah juga merupakan salah satu cewek primadona di sekolahnya, Mami Putri memang sudah tampil modis sejak ia sekolah hal itu lah yang membuat papi Putri jadi jatuh cinta kepada mami Putri. 

“kalau kita udah cantik, emang banyak yang iri sama kita nak, tugas kita ga perlu balas mereka, tapi kalau mereka mulai mencari gara gara sama kamu, kamu kasih tau ke mami saja, biar nanti mami yang hadapi sekolah, atau kalau kamu mau ngelawan mereka kamu lawan aja, masuk BP atau tidak itu biar nanti mami yang turun tangan” ucap mami Putri

karena ia sudah pernah merasakan hal seperti itu, itulah sebab nya ia mau menolong anaknya agar tidak mengalami hal hal seperti itu lagi. 

Putri kini sudah semakin berubah, nampak ia kini menjadi anak yang individualis, tapi ia tidak pernah khawatir jika ia tidak memiliki teman karena banyak sekali orang di luar sana yang mau berteman dengan dirinya, mereka juga bahkan sangat menghargai Putri selain itu juga Putri sangat sibuk belajar jadi ia tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal yang tidak tidak, namun memang tidak bisa di pungkiri bahwa sebenarnya ia merasakan kesepian namun rasa sepi itu hanya sementara menyerang dirinya. Putri memang tidak memiliki pasangan dan ia juga tidak memiliki teman yang banyak, namun ia memiliki orang tua yang selalu mendukung dan mesupport dirinya, hal itu adalah sebuah anugerah untuk diirnya karena tidak semua keluarga bisa mendukung anggota keluarga lainnya. 

Mami dan Papi Putri mereka sangat mendukung hal hal yang di minati Putri, meskipun mereka harus mengeluarkan untuk Putri tapi mereka merasa tidak masalah akan hal itu asalnya Putri memang benar benar berniat untuk menekunkan bidangnya, Putri memang sangat beuntung karena ia terlahir di keluarga yang berkecukupan bahkan bisa di bilang keluarga konglomerat. Putri sendiri meskipun ia sering di manja oleh kedua orang tua nya hal itu tidak  membuat ia selalu merasa senang, kadang Putri juga ingin hidup normal seperti manusia biasanya yang memiliki teman yang memiliki sabahat dan lain lainnya, namun akhirnya Putri pun menepis semua angannya dan ia pun bersyukur atas apa yang masih ia miliki di saat ini. 

lanjut ke episode 4 👉❤

rubrik cerpen akan di post setiap hari selasa dan jumat jika tidak ada halangan.

إرسال تعليق

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.